Zaman Batu Tengah

Zaman Batu Tengah

Pendahuluan: Zaman Batu Tengah

Dreamhub.id – Pada artikel kali ini mimin akan membahas tentang Zaman Batu Tengah. Musim Mesolitikum di sebut juga dengan musim pertengahan atau musim Madya. Tahun ini tahun berlangsung antara 10.000 hingga 5.000 tahun sebelum Masehi (SM). berlangsung antara 10.000 dan 5.000 tahun sebelum Masehi (SM). Di Asia Tenggara Asia, zaman Mesolithik di kenal juga dengan zaman Hoabinhian.

Mesolitikum menghadapi kecenderungan orang baik untuk tinggal di tepi sungai dan laut. Sebab, persediaan udara dan makanan laut membantu orang bermukim di sana.

Ciri- ciri Zaman Batu Tengah

Pada masa Mesolitikum, orang yang tinggal di gua lebih mungkin untuk tinggal di dalamnya tinggal di daerah sungai atau laut di bandingkan dengan masyarakat yang tinggal di gua pada masa Paleolitik. Ada banyak manusia purba zaman Mesolitikum yang tinggal di gua di sisi lain.

Peninggalan Zaman Mesolitikum dan Kebudayaannya

Pada zaman Era Mesozoikum, ada jejaknya jejak di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores. Menunjukkan hal ini bahwa pertumbuhan tersebut​​ agama Mesolitikum telah menyebar ke banyak tempat di Indonesia. Orang orang-orang yang menciptakan modern masyarakat batu tengah batu di sebut manusia Homo.

Salah salah satu peristiwa paling terkenal di Mesolitikum Di zaman Mesolitikum adalah lahirnya kjokkenmoddinger dan di mulainya abris sous roche.

Kjokkenmoddinger

Kata kjokkenmoddinger berasal dari kata Denmark untuk “dapur” (kjokken) dan “sampah” (moddinger). Dengan kata lain, kjokkenmoddinger adalah sampah dapur atau sampah makanan dari orang yang bersama di era Mesolitikum.

Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit siput dan kerang yang di gunakan. Pada saat itu, manusia Mesolitikum tinggal di tepi pantai dengan rumah-rumah bertonggak.

Pada masa itu, orang telanjang orang hidup dari makan siput dan kerang. Setelah di ambil untuk di makan, kulitnya di buang lagi, untuk menjadi bukit kulit kerang dalam waktu lama. Di temukan di dasar Pantai Sumatera Timur Laut, antara Aceh dan Medan di Sumatera Utara.

Pebble

Nama “Pebble” atau “Kapak Sumatra” berasal dari karya arkeolog Pieter Vincent van Stein Callenfels pada tahun 1925. Kali ini, Callenfels menemukan jenis tengkorak yang berbeda dengan helikopter yang berasal dari zaman Paleolitikum. Budaya kerikil banyak di temukan di Sumatera Utara.​​

Batu Pipisan

Batu pipisan adalah batu bata penggiling beserta landasannya yang akan berfungsi mirip cobek saat ini. Adapun Batu pipisan bisa di giling saat merah dan menghaluskan pewarna atau cat merah. kucing yang di maksud juga di gunakan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kepercayaan.

Abris Sous Roche

Komunitas abris sous roche terdiri dari masyarakat miskin yang tinggal di gua-gua. Terdiri dari orang-orang miskin yang tinggal di gua-gua. Pada masa Pada zaman Mesolitikum, masyarakat juga tinggal di daerah berbatu di banyak tempat di Indonesia. Karena di jadikan tempat tinggal, gua seolah-olah menjadi perkampungan manusia purba yang meninggalkan berbalik jejak-jejak kebudayaan. Kebudayaan purba manusia zaman Mesolitikum yang tinggal di gua-gua menciptakan kebudayaan baru, yang sama tulang atau budaya tulang dan Toala.

Kebudayaan Tulang Sampung

Budaya tulang menggunakan alat-alat sehari-hari dari tulang untuk budaya manusia zaman Mesolitikum yang hidup di gua-gua. Nama “Kampung Budaya tulang berasal dari kawah Callenfels di Gua Lawa, Jawa Timur, yang sebagian besar merupakan kaki gunung berapi.

Pada tahun 1928 hingga 1931, Von Stein Callenfels menjadi peneliti pertama yang pergi ke Gua Lawa, dekat Sampung, Ponorogo, jawa ​Timur. Saat itu, ia menemukan benda-benda yang terbuat dari kayu, seperti ujung pandang dan serpihan, penggilingan batu, kapak yang sudah diasah, dan benda yang terbuat dari tulang, dan tanduk rusa.

Kebudayaan Toala

Toala adalah suku bangsa Toala yang digunakan oleh gua-gua di Lamoncong, Sulawesi Selatan hingga akhir abad ke-19. Pada suku Toala, serpihan, bagian tulang itu, dan serpih pisau dicampur. Untuk melubangi benda, seperti kulit, ujung serpih yang runcing bisa menjadi alat penusuk.

Salah dari bagian terpenting​​bagian dari dalam sejarah Toala adalah lukisan – lukisan yang dapat ditemukan di gua – gua tempat tinggal warga suku Toala, seperti cap tangan dan babi hutan yang digambarkan.milik Toala​​sejarah adalah lukisan – lukisan yang dapat ditemukan di gua – gua tempat tinggal warga suku Toala, seperti cap tangan dan babi hutan yang digambarkan.​ Toala lukisan peninggalan bisa di Maros, Sulawesi Selatan. adalah orangnya​itulah yang menulis zaman Mesopotamia beserta agamanya.siapa yang menulis​​ zaman Mesopotamia beserta agamanya.​​

Penutup: Zaman Batu Tengah

Zaman Batu Tengah, yang dikenal juga sebagai Mesolitikum, menandai periode transisi penting dalam sejarah manusia. Dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu dan berakhir sekitar 2.000 tahun yang lalu, zaman ini menyaksikan perubahan signifikan dalam cara hidup manusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *