Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan

Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan

Pendahuluan: Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan

Dreamhub.id – Artikel ini akan membahas tentang Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan. Berdasarkan bukti arkeologis, permulaan periode praaksara dapat terbagi menjadi dua periode yaitu, periode Batu dan periode Logam. Tahukah kamu seperti apa musim liburan di Batu?​​ Zaman Batu adalah saat orang membuat alat kebudayaan dari batu di samping kayu dan tulang. Tahun Batu terjadi sebelum manusia kawin. Periodisasi Zaman Batu bisa menjadi empat zaman, yaitu: 

  • Zaman Batu Tua (Paleolitikum)
  • Zaman Batu Tengah  (Mesolitikum)
  • Zaman Batu Muda dan (Neolitikum)
  • Zaman Batu Besar (Megalitikum)

Adapun Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan yaitu:

Zaman Batu Tua (Paleolitikum) 

Sejarah zaman Batu Tua terkait dengan gaya Paleolitikum. Zaman Batu Tua Merupakan alat-alat batu buatan manusia masih bekerja secara kasar, tidak mengasahnya atau polis. Sesuai dengan judulnya, kali ini masa mengumpulkan makanan yang artinya “mengumpulkan makanan”.​ Masyarakat pada masa Batu Tua hidup berpindah-pindah, dan tidak tahu cara memasak tanam. Ada dua kebudayaan yang membentuk masa Batu Tua: 

  • kebudayaan Pacitan (Pithecanthropus) 
  • kebudayaan Ngandong, Blora (Homo Wajakensis dan Homo Soloensis ). 

Barang-barang yang terbuat saat zaman tersebut antara lain kapak genggam atau kapak perimbas (perajang atau pemotong golongan), barang-barang yang terbuat dari tulang binatang atau tanduk rusa, dan barang-barang serpih yang terbuat dari kalsedon (untuk dimakan).

Zaman Batu Tengah (Mesolitikum) 

Pada Zaman Batu Tengah Berpindah-pindah dan mencari makan (mesolitikum) merupakan cara hidup masyarakat pada zaman Batu Tengah. 

  • Pada masa Paleolitik, batuan yang ditemukan sebagian besar berupa bongkahan batu besar. Temukan singkapan batuan di pinggir pantai yang disebut Kjokken.​​ 
  • Alat-alatnya ada yang berupa kapak (kerikil), kapan pendek (hache courte), pipisan (penggiling batu) dan kapak-kapak dari batu kali yang terbelah. 
  • Hal ini banyak terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Flores. 
  • Batuan Mesolitikum yang terdapat di Lawa Sampung, Jawa Timur adalah Abris Sous Roche. 
  • Bahannya berupa serpihan (alat serpih ), ujung mata panah, pipisan, kapak persegi, dan batuan dari tulang. 

Empat bagian terpenting dari agama Mesolitikum adalah 

  • Pebble Culture: Budaya kerikil adalah sejenis kapak berkebun yang berasal dari Kjokkenmoddinger. ​​​​​ 
  • Bone Culture: Alat kebudayaan dari tulang 
  • Flakes Culture: Asal usul tanaman serpih dari Abris Sous Roche 

Masyarakat yang tinggal di bioma Mesolitikum adalah masyarakat Papua Melanosoid.

​​​​Zaman Batu Muda (Neolitikum) 

Zaman Batu Muda adalah alat batu buatan manusia yang sudah diasah atau dipolis sehingga halus dan indah. Ini adalah zaman Batu Muda (Neolitikum). 

  • Menemukan beberapa benda yang ada seperti kapak persegi, seperti beliung, pacul, dan torah, yang banyak di Pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan. Salah satu kelelawar (berleher persegi) dari Minahasa. Terdapat banyak di Jawa (gelang dan kalung dari batu indah). Sepotong​​kayu kulit. Tembikar (belaga periuk) terdapat banyak di Sumatera, Jawa, dan Melolo (Sunda). Austronesia (Austria), juga orang kenal sebagai Austro-Asia (Khamer Indocina), sebuah negara yang membentuk budaya Neolitikum, adalah rumah bagi orang-orang ini.

Batu Utama Manusia ( Megalitikum ) 

  • Markas Kebudayaan Megalitikum yang lain Menhir Tunggul pohon atau tiang batu terbuat dari batang pohon dan meletakkannya pada tempat tertentu. Bisa menjadikannya tempat mengambil roh nenek nenek moyang dan tempat orang-orang membicarakan permasalahannya setelah kejadian itu terjadi. Hal ini banyak orang temukan di Sumatera, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan. 
  • Sebuah dolmen meja batu untuk meletakkan sesaji yang akanberkunjung ke roh nenek moyang. Di bagian bawah kubah biasanya terdapat batu kubur. Hal ini banyak orang temukan di Sumatera Barat dan Sumbawa.​ 
  • Sarkofagus P. Batu utuh (batu tunggal) adalah peti jenazah. Saat ini, sarkofagus yang banyak orang temukan di Bali tetap menganggapnya keramat dan terlihat ajaib oleh orang setempat. Hal ini banyak orang temukan di daerah Kuningan Jawa Barat. Ini punden berundak Suci bangunan memuja roh nenek moyang yang terbuat dengan bentuk tingkat-Tingkat. Hal ini banyak orang temukan di kawasan Lebak, Cibedug, Banten. Waruga Berkubur batu yang kubus dan terbuat dari batu utuh. Hal ini banyak orang temukan di Sulawesi Tengah dan Utara.​ Arca Patung yang menginapkan orang atau binatang. Menggunakan tiga jenis kayu utama untuk membuat arca adalah kerbau, gajah, dan kera. Ini banyak orang temukan di Lampung, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Penutup: Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan

Dari zaman masa prasejarah dengan alat-alat dengan hingga zaman kekinian dengan teknologi yang canggih, manusia terus berinovasi dan beradaptasi. Memahami ajaran agama dari setiap zaman membuka mata kita terhadap realitas asal-usul, nilai-nilai, dan identitas Bangsa. Perjalanan sebagai pelajaran berharga bagi generasi mendatang. Kita dapat lebih memahami diri kita sendiri dantempat kita masuk tempat Dunia​ dengan mempelajari sejarah dan pencapaian agama kita.​ Sekian artikel tentang Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan, semoga bermanfaat bagi pembaca, Terimakasih!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *