
Tarian Khas Sumatera Selatan
Pendahuluan: Tarian Khas Sumatera Selatan
Dreamhub – Tarian Khas Sumatera Selatan. Indonesia terkenal memiliki banyak budaya yang berbeda. Oleh karena itu, berbagai daerah di Indonesia memiliki beragam kesenian. Salah satu hal yang membuat keragaman budaya Indonesia menonjol adalah tari.
Tari Sumatera Selatan hadir dalam berbagai gaya yang berbeda. Tujuan dan sejarah tari ini berbeda-beda. Tari Sumatera Selatan sangat indah dan unik karena selalu berubah.
Tari Sumatera Selatan dari daerah tersebut
Sumatera Selatan tidak hanya terkenal dengan pakaian adatnya yang indah dan rumah adatnya yang unik. Sumatera Selatan juga memiliki tarian daerah yang indah dan unik yang berasal dari berbagai tempat.
Tari Gending Sriwijaya
Orang-orang dari Sumatera Selatan menyukai tarian ini, dan sering menggunakannya untuk menyambut tamu penting. Melalui Tari Gending Sriwijaya, penari memberikan tepak berbentuk kotak berisi kapur sirih kepada tamu. Sembilan penari biasa membawakan Tari Gending Sriwijaya. Namun, kini tarian ini hanya menampilkan empat atau lima orang saja.
Pemerintah kolonial Jepang meminta Tari Gending Sriwijaya membuatnya pada tahun 1943 dan 1944 agar Sumatera Selatan dapat menyambut kedatangan para pendatang. Pembuatnya mendapatkan banyak ide dengan mengambil bagian-bagian dari tarian adat Palembang yang sudah ada.
Tari Erai-Erai
Salah satu tarian khas Sumatera Selatan adalah Tari Erai-Erai. Tari ini masyarakat Lematang ciptakan. Erai-Erai menggambarkan betapa gembiranya masyarakat saat mengumpulkan padi. ​​Erai-Erai berarti “serai”, yang berarti bahwa meskipun mereka terpisah, mereka tetap terhubung.
Tari ini sudah masyarakat Sumatera Selatan gemari sejak tahun 1950-an. Banyak alat musik akustik yang memainkannya bersama dengan tarian Erai-Erai, yang sangat cocok untuk mengiringinya. Pakaian adat yang merupakan baju kurung panjang terkenakan saat Tari Erai-Erai, bersama dengan kain tumpal perahu, pending, anting-anting, dan berbagai pernak-pernik lainnya.
Tari Tanggai
Salah satu tarian asli Sumatera Selatan berasal dari Palembang dan merupakan Tari Tanggai. Tari ini berasal dari Sumatera Selatan. Tari Tanzai merupakan jenis tarian yang sudah ada sejak abad ke-5 Masehi. Tujuan dari tarian ini adalah untuk memberikan persembahan kepada Dewa Siwa dengan membawa buah-buahan dan berbagai jenis bunga.
Tari Tanggai dulunya terkenal sebagai tarian suci. Hal ini karena Tari Tanggai merupakan tarian memberi. Namun mulai tahun 1920-an, orang tua di Palembang menggunakan Tari Tanggai untuk membantu anak-anaknya menemukan jodoh. Tari ini disebut Rasan Tuo.
Tari Kebagh
Daerah Besemah dulunya sangat menggemari Tari Kebagh, yaitu tarian tradisional dari Sumatera Selatan. Pada tahun 1940-an, pemerintah kolonial Belanda menyatakan bahwa tarian ini tidak boleh dilakukan.
Tari Kebagh merupakan tarian yang orang lakukan untuk menyambut tamu. Orang-orang sering menarikan tarian ini pada acara-acara resmi seperti pesta pernikahan. Ide di balik Tari Kebagh adalah untuk memberikan kesenangan bersama dengan kenong dan rehabilitasi.
Tari Sambut di Silampari
Tari Sambut Silampari merupakan jenis tari selanjutnya dari Sumatera Selatan. Adapun tari ini muncul di Sumatera Selatan pada tahun 1950-an. Umumnya, masyarakat melakukan Tari Sambut Silampari di sebuah pesta.
Para bidadari dari surga konon turun ke bumi dan menghibur masyarakat yang hadir dalam pertunjukan tari ini. Para tetua desa konon memiliki kekuatan supranatural. Setelah tarian selesai, para bidadari akan kembali ke tempat asal mereka.
Tari Begambo
Salah satu seniman dari Kecamatan Babat Toman, Dusun Toman, membuat tari Begambo. Tarian dari Sumatera Selatan ini menceritakan tentang bagaimana masyarakat Toman merawat tanaman gambo.
Melalui tarian ini, masyarakat Toman biasanya merawat tanaman gambo, mulai dari menanam benih hingga memanen hasil jerih payah mereka. Tanaman gambo memiliki banyak manfaat, seperti sebagai obat flu untuk anak-anak dan ibu-ibu.
Tarian Tepak Keraton
Tari Tepak Keraton dibuat oleh Hj. Anna Kumari pada tahun 1966 menyambut Bridgen Ishak Juarsa, Panglima Kodam IV Sriwijaya. Pada saat itu Tari Gending Sriwijaya belum memperbolehkannya untuk bawakan sehingga terbuatlah tarian ini.
Bahwa Tari Tepak Keraton didasari oleh kejayaan Kesultanan Palembang Darussalam. Dahulu Gde Ing Suro membangun sebuah kastil yang indah di kawasan sekitar Benteng Kuto Gawang. Tari Tepak Keraton pertama kali dipentaskan di Jl. Tasik Palembang, tempat Bridgen Ishak Juarsa diberi sirih kapur sebagai Panglima Kodam IV Sriwijaya yang baru.
Penutup: Tarian Khas Sumatera Selatan
Tarian khas Sumatera Selatan adalah warisan budaya yang kaya akan keindahan dan makna. Dari gerakan anggun hingga kostum yang memukau, setiap tarian mencerminkan nilai-nilai tradisi yang patut untuk membanggakannya. Tarian ini bukan hanya hiburan, tetapi juga cerita yang telah mewariskannya dari generasi ke generasi, menghubungkan kita dengan akar budaya nenek moyang.
Melestarikan tarian khas ini adalah tanggung jawab bersama. Dengan mempelajarinya, menampilkannya, dan memperkenalkannya ke khalayak luas, kita turut menjaga identitas budaya Sumatera Selatan tetap hidup di tengah arus modernisasi. Mari jadikan tarian khas Sumatera Selatan sebagai inspirasi untuk terus menghargai dan merayakan keberagaman budaya Indonesia yang luar biasa!