DreamHub.id – JAKARTA – Anggota Komisi XI DPR dari Partai Demokrat Marwan Cik Asan mengungkapkan tantangan besar Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dia mengungkapkan, sejak dilantik sebagai Presiden ke-8 RI pada 20 Oktober 2024, Presiden Prabowo Subianto telah lama menyampaikan pidato perdananya di tempat hadapan Anggota MPR.
Dalam pidato perdananya, Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjalankan amanah konstitusi dengan penuh tanggung jawab, juga menyerukan pentingnya kepemimpinan yang digunakan tulus kemudian berorientasi pada kepentingan seluruh rakyat Indonesia. “Atas pidato perdana yang disebutkan optimisme lalu harapan besar dari seluruh lapisan rakyat untuk Presiden Prabowo untuk menyebabkan bangsa Indonesia ke arah yang dimaksud tambahan maju,” kata Marwan, Rabu (6/11/2024).
Dia menuturkan, berbagai kegiatan yang mana telah terjadi ditawarkan pada masa kampanye pilpres yang lalu telah lama siap untuk ditindak lanjuti. Dia mengatakan, quick win menjadi salah satu kegiatan prioritas Prabowo-Gibran yang akan dilaksanakan di area 100 hari pertama pemerintahan Kabinet Merah Putih. “Program ini miliki anggaran melebihi Rp100 triliun dan juga telah dilakukan disetujui DPR melalui Undang-Undang Anggaran Penerimaan kemudian Belanja Negara (APBN) tahun 2025,” ungkapnya.
Dia melanjutkan, berbagai acara yang disebutkan di area antaranya: inisiatif makan siang bergizi gratis dengan alokasi anggaran Rp71 triliun, kegiatan bidang kemampuan fisik dengan prioritas untuk pemeriksaan kondisi tubuh gratis, penuntasan TBC, kemudian penyelenggaraan rumah sakit lengkap berkualitas didaerah dengan alokasi anggaran Rp12,2 triliun.
Di bidang pendidikan, anggaran mencapai Rp20 triliun dialokasikan untuk renovasi sekolah kemudian mendirikan sekolah unggulan terintegrasi, untuk sektor pangan dialokasikan anggaran mencapai Rp15 triliun untuk memulai pembangunan lumbung pangan nasional melalui intensifikasi lahan pertanian juga pencetakan sawah baru juga dukungan sarana prasarananya.
“Selain acara 100 harinya, pemerintahan Prabowo juga telah lama merencakan pencapaian target perkembangan kegiatan ekonomi mencapai 8 persen per tahun yang digunakan merupakan target yang mana cukup berat untuk mencapainya ditengah berbagai tantangan baik domestik maupun global,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kondisi fiskal menjadi tantangan utama bagi pemerintahan Prabowo untuk dapat merealisasikan seluruh acara yang sudah pernah direncanakan. Dia mengatakan, Presiden Prabowo mewarisi situasi fiskal dengan beban utang yang tersebut berat, dengan tempat utang per September 2024 telah terjadi mencapai Rp8.461,93 triliun dengan rasio utang terhadap Pendapatan Domestik Bruto sebesar 38,49 persen.
“Beban utang akan mulai terasa pada APBN 2025 utang jatuh tempo mencapai Rp800,3 triliun, dengan bunga utang sebesar Rp552,9 triliun. Artinya, sekitar Rp1.353,2 triliun dari APBN 2025 digunakan untuk membayar pokok serta bunga utang,” ucapnya.