![Pangeran Harry Dicap Manja pada pada Tengah Banyak Permasalahan yang tersebut dimaksud Dihadapi](https://dreamhub.id/wp-content/uploads/2025/02/pangeran-harry-dicap-manja-di-tengah-banyak-masalah-yang-dihadapi-cve.webp)
DreamHub.id – JAKARTA – Mantan Kepala Pelayan Kerajaan Paul Burrell telah terjadi berbicara tentang Pangeran Harry sehubungan dengan artikel pedas Vanity Fair tentang Sussex serta berbagi pemikirannya tentang Duke yang mana ‘manja.’
Dikutip Mirror, Pangeran Harry sudah pernah mengalami pukulan baru setelahnya awal tahun yang dimaksud sulit. Bahkan, Duke kemudian Meghan Markle menghadapi beberapa kegagalan besar. Sang Duchess terpaksa menunda peluncuran serialnya oleh sebab itu kebakaran hutan yang dahsyat pada LA, kemudian pasangan itu dicap secara brutal sebagai “turis bencana” pasca membantu pada pusat distribusi makanan untuk para korban.
Beberapa hari kemudian, sebuah artikel pedas sepanjang 8.000 kata tentang pasangan itu di area majalah Amerika Vanity Fair muncul. Artikel sampulnya, berjudul ‘American Hustle’, memaparkan seperti apa hidup ‘Di Balik Keinginan Bisnis Besar Pangeran Harry juga Meghan Markle, 5 Tahun Setelah Mereka Keluar dari Kerajaan’.
Artikel itu berisi klaim yang tersebut meresahkan tentang seperti apa rasanya bekerja untuk keluarga Sussex, keluhan dari tetangga dia pada Montecito, dan juga tuduhan mengejutkan bahwa manusia anggota kelompok Meghan sudah menghubungi sebuah penerbit untuk “mengukur minat” pada sebuah buku pascaperceraian.
Dan sekarang, manusia mantan staf kerajaan sudah membagikan pemikirannya tentang artikel itu – dengan dengan penilaian ‘langsung’ dia sendiri tentang sang Pangeran.
Paul Burrell bekerja sebagai kepala pelayan Putri Diana dari tahun 1987 hingga kematiannya pada 1997 dan juga menghabiskan banyak waktu dengan Harry lalu Pangeran William ketika merekan masih anak-anak. Berbicara menghadapi nama Prime Casino, ia merenungkan situasi pasangan itu.
“Vanity Fair adalah media bergengsi, jadi menerbitkan artikel yang sangat memberatkan tentang Harry serta Meghan merupakan preseden yang cukup besar. Saya sendiri belum pernah bertemu Meghan, tetapi bagaimana kemungkinan besar begitu sejumlah orang lain salah? Itu tidak ada mungkin. Saya tahu dari pengalaman dengan segera betapa sulitnya Harry. Saya tahu betapa pemarahnya beliau lalu betapa manjanya dia, oleh sebab itu saya mengalaminya sendiri. Dia selalu hidup pada gelembung,” tuturnya.
Pangeran Harry kemudian Meghan belum menanggapi artikel Vanity Fair secara terbuka, tetapi menurut The Times, pasangan itu telah dilakukan membantah klaim ‘menyedihkan’ pada balik layar.
Pakar humas kerajaan kemudian mantan sekretaris komunikasi mendiang Ratu, Ailsa Anderson, mengklaim bahwa langkah pasangan itu untuk bukan menanggapi kemungkinan besar dikarenakan fakta bahwa merekan akan “menambah komponen bakar ke pada api” jikalau merekan melakukannya. Dia mengungkapkan pada episode terbaru dari Hello!’s A Right Royal Podcast.