15 Februari 2025
Barbie Hsu Ditolak ECMO ketika Kritis, Penyebab Resmi Kematiannya Terungkap

DreamHub.id – JAKARTA Barbie Hsu ditolak pemasangan ECMO ketika pada kondisi kritis, yang mana akhirnya mengungkap faktor resmi kematiannya. Keputusan medis ini menjadi sorotan publik, mengakibatkan pertanyaan seputar kondisi kondisi tubuh artis Taiwan itu sebelum meninggal.

Dilansir dari KBIZoom, Rabu (5/2/2025), Barbie Hsu meninggal dunia di dalam Negeri Matahari Terbit pada Minggu, 2 Februari 2025 akibat komplikasi influenza serta pneumonia berat. Kematian mendadaknya mengakibatkan diskusi luas di dalam China.

Laporan dari Next Apple mengungkap bahwa Barbie Hsu di kondisi sehat sebelum bepergian ke Jepun sama-sama keluarganya untuk liburan Tahun Baru Imlek. Namun, pasca 1-2 hari berada di dalam sana, ia mulai mengalami batuk parah yang dimaksud berprogres menjadi pneumonia.

Saat kondisinya memburuk secara signifikan, pemeran Shancai ini dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan darurat. Namun, ia tiada diberikan ECMO (Extracorporeal Membrane Oxygenation), alat bantu hidup yang digunakan bisa jadi menggantikan fungsi jantung lalu paru-paru bagi pasien dengan gagal napas atau sirkulasi yang digunakan parah.

Barbie Hsu Ditolak ECMO pada waktu Kritis, Penyebab Resmi Kematiannya Terungkap

Foto/Instagram Barbie Hsu

Menurut laporan Next Apple, catatan medis resminya mencatatkan data faktor kematian bintang Meteor Garden yang disebutkan adalah sepsis.

Dokter spesialis bedah toraks selama Taiwan, Dr. Du Chengzhe, mengungkapkan bahwa pneumonia dapat memicu sepsis jikalau kadar oksigen pada darah atau tekanan darah tidaklah mencukupi, sehingga meningkatkan risiko syok septik. Ia menegaskan bahwa pneumonia yang tersebut mengalami perkembangan menjadi sepsis bukanlah hal yang mengejutkan.

“Pneumonia dapat menyebabkan sepsis. Jika kadar oksigen di darah atau tekanan darah tiada mencukupi, pneumonia dapat memburuk dengan cepat, sehingga meningkatkan risiko syok septik,” kata Dr. Du Chengzhe.

“Tidak mengherankan sejenis sekali bahwa pneumonia menyebabkan sepsis,” sambungnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *