18 Februari 2025
Mengenal Kista pada Otak, Penyakit yang Diderita Sarwendah

DreamHub.id – JAKARTA – Sarwendah mengaku didiagnosis kista di area batang otak. Menurutnya, meskipun tidak ada berbahaya untuk pada waktu ini akibat tidak ada membesar, tetapi pada waktu berkembang, maka harus operasi yang mana cukup berisiko.

Untuk ketika ini Sarwendah memutuskan untuk bersahabat dengan penyakit kista itu, dalam mana ia masih membiarkan kista itu bersarang di area otaknya.

“Kalau sudah ada tetap memperlihatkan aja beliau di area situ, ya telah biarkan semata gitu sebab kan kalau memang sebenarnya harus ditindak operasi gitu risikonya juga kayak 50-50. Jadi lebih banyak baik kayak ya kalau dapat hidup sama-sama dengan baik ya sudah,” jelasnya.

Lalu, apakah kista pada otak itu berbahaya, apa penyulut serta risikonya? dikutipkan medicalnewstoday, berikut ulasannya.

Mengenal Kista pada Otak

Kista dapat terbentuk pada semua bagian tubuh, termasuk otak. Biasanya, sebagian besar kista otak bersifat jinak juga tidaklah memerlukan operasi pengangkatan. Jika pembedahan diperlukan, dokter bedah akan mengeringkan atau mengangkat kista.

Kista adalah kantung jaringan yang digunakan berisi substansi lain, seperti udara atau cairan. Kista mungkin saja tampak mirip dengan tumor dari luar, tetapi keduanya memiliki faktor yang sangat berbeda. Tumor adalah massa jaringan yang dimaksud padat, dan juga kista adalah kantung yang tersebut berisi suatu zat.

Diketahui, kista adalah kantung berongga yang berisi cairan, nanah, udara atau sel. Sebagian besar kista bersifat jinak atau non-kanker, tetapi terkadang dapat menyebabkan kesulitan apabila menekan organ, jaringan, atau saraf di dalam sekitarnya.

Penyebab Kista

Sebagian besar kista, teristimewa kista di tempat otak, bersifat bawaan. Kadang-kadang, kista pada otak dapat tumbuh sebagai respons terhadap infeksi, cedera atau kanker.

Sementara, jenis kista dalam otak itu cukup beragam. Namun, ada enam yang tersebut uumum, yakni arakhnoid, pineal, koloid, dermoid, epidermoid juga neoplastik.

Kista Arachnoid

Kista ini mengalami perkembangan pada membran arachnoid. Selaput ini menutupi otak serta sumsum tulang belakang bersatu dengan dua selaput lainnya. Kista yang digunakan meningkat pada selaput arakhnoid biasanya jinak lalu jarang menyebabkan gejala. Namun, apabila timbul gejala, gejala yang disebutkan meliputi: sakit kepala, kejang, mual lalu muntah, dan juga pusing.

Kista arakhnoid tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan progresif pada tungkai atau terhenti rasa pada tangan atau kaki.

Kista dapat terbentuk di dalam semua bagian tubuh, termasuk otak. Biasanya, sebagian besar kista otak bersifat jinak serta tak memerlukan operasi pengangkatan. Jika pembedahan diperlukan, dokter bedah akan mengeringkan atau mengangkat kista.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *