23 Februari 2025
Penerangan Ending Dirty Angels, Misi Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat Menyelamatkan Sandera pada area Pakistan

DreamHub.id – JAKARTA – Klarifikasi ending Dirty Angels menimbulkan penggemar penasaran. Film yang digunakan disutradarai Martin Campbell lalu menampilkan Eva Green ini mengupas misi penyelematan, pada mana alur cerita berpusat pada Jake, prajurit Angkatan Darat Negeri Paman Sam yang mana ditugaskan untuk menjalani misi berisiko tinggi, yakni menyelamatkan gadis-gadis yang mana diculik di dalam Pakistan.

Meski reputasinya ternoda dikarenakan diduga membunuh komandannya, Jake mendapatkan kesempatan kedua untuk menjadi pemimpin berkat dukungan setia Travis. Namun, tekadnya diuji ketika baku tembak tragis merenggut nyawa Travis. Dengan misinya yang mana sekarang lebih banyak menakutkan dari sebelumnya, pertanyaan yang tersebut muncul adalah: Bisakah Jake menyelamatkan gadis-gadis itu kemudian menyelesaikan misinya? Dikutip highonfilms, berikut ulasannya.

Plot dan juga Sinopsis Film Dirty Angels

Tim Jake disandera oleh pemimpin ISIS Amir. Selanjutnya, pasukan Militer Amerika Serikat mencoba melakukan operasi penyelamatan. Selama waktu itu, kematian tragis pasukan Jake meninggalkan dampak yang mana bertahan lama. Meskipun penyelamatan itu menyelamatkan nyawanya, ia menganggapnya belum lengkap juga merasa dikhianati oleh langkah petugas itu untuk meninggalkan anggota regu lainnya. Hal ini memicu tuduhan pengecut terhadap pilot helikopter itu.

Tindakannya bermula dari rasa tanggung jawab moral. Jake yakin bahwa nyawa rekan satu timnya seharusnya diprioritaskan secara setara, kemudian kehilangan itu sangat membebani hati nuraninya. Mengajukan pengaduan menjadi tindakan untuk mencari keadilan bagi mereka, bahkan bertahun-tahun kemudian. Upayanya untuk memohonkan pertanggungjawaban petugas itu berisiko mengungkap masa lalunya sendiri, termasuk pembunuhan kontroversial terhadap komandannya. Tekadnya untuk terus maju menunjukkan adanya konflik internal di area mana kesetiaan lalu penebusan dosa pribadi berbenturan, membentuk pendiriannya yang digunakan teguh.

Penjelasan Ending Dirty Angels, Misi Prajurit Angkatan Darat Amerika Serikat Menyelamatkan Sandera dalam Pakistan

Misi Jake dalam Pakistan

Misi Jake di dalam Pakistan berkisar pada penyelamatan siswa yang mana diculik dari sekolah internasional yang mana menjadi sasaran ISIS. Di antara para tawanan yang disebutkan adalah Badia Durani, putri Menteri Pendidikan, yang dimaksud telah dilakukan memancing kemarahan Amir lantaran memperjuangkan hak-hak perempuan. Penculikan tersebut, yang dimaksud ditandai dengan pembunuhan brutal terhadap teman-teman Badia, merupakan langkah terencana Amir untuk menyampaikan arahan yang mana menentang nilai-nilai progresif.

Situasi meningkat lantaran banyak gadis yang digunakan diculik adalah anak-anak tokoh kebijakan pemerintah yang dimaksud berpengaruh, termasuk warga Amerika. Menyadari taruhannya, Travis, atasan Jake, menugaskannya untuk operasi penyelamatan. Dengan nama samaran Jessica Rabit, Jake mengambil alih komando pasukan yang terampil termasuk Bomb, Shooter, Rocky, Geek, lalu Jane, dengan Travis serta Dokter Mike bergabung di misi yang dimaksud dengan menyamar sebagai pekerja bantuan medis.

Travis merencanakan penyelamatan dengan cermat, memanfaatkan kedok kelompok bantuan medis untuk menyusup ke area tersebut. Kepemimpinan Jake yang tersebut tanpa basa-basi menegaskan fokusnya masih pada misi daripada hubungan pribadi dengan krunya. Operasi yang disebutkan tidak belaka tentang menyelamatkan gadis-gadis itu, tetapi juga tentang melawan jadwal Amir dan juga ancaman ideologis yang digunakan ditimbulkannya. Misi Jake mencerminkan taruhan tinggi untuk menyeimbangkan efisiensi taktis dengan implikasi urusan politik serta moral yang tambahan luas dari penyelamatan tersebut.

Apa yang digunakan Terlaksana pada Travis?

Tim tersebut, ketika pada perjalanan untuk menyelamatkan Badia juga gadis-gadis lain yang diculik, menghadapi kendala logistik ketika tempat penyimpanan senjata yang dimaksud direncanakan menjadi bukan dapat diakses. Jake mengamankan informasi penting tentang lokasi gadis-gadis itu melalui kontak Taliban, tetapi kelompok yang disebutkan harus menyerbu gudang militer setempat untuk mencari senjata. Meskipun penyerbuan berhasil, ISIS memberi tahu tentang keberadaan merek serta mengakibatkan kematian Mike.

Jake menolak meninggalkan jasad Mike, oleh sebab itu khawatir penemuannya akan mengungkap keterlibatan Amerika. Saat mengambil jasad tersebut, Travis tertembak hingga tewas. Pengorbanan ini membuatnya menjadi korban prioritas Jake melawan kerahasiaan daripada tujuan misi langsung. Rencana pasukan berantakan ketika Amir, yang digunakan diberi tahu tentang penggerebekan itu, memindahkan gadis-gadis itu ke lokasi lain.

Tindakan Jake memicu kesalahan dari tim, yang digunakan menganggapnya bertanggung jawab menghadapi kematian Travis. Pembenarannya, yang tersebut menekankan perlunya menghindari pengungkapan misi, memecah pendapat. Dengan memprioritaskan upaya menutup-nutupi daripada kemajuan langsung, Jake secara tiada sengaja menggagalkan upaya penyelamatan merekan serta mengorbankan Mike serta Travis. Kematian Travis menggarisbawahi biaya yang digunakan tidaklah dapat ditebus dari tindakan sepersekian detik di operasi berisiko tinggi, menambah ketegangan yang dimaksud mengalami perkembangan di area sekitar kepemimpinan Jake.

Rencana Amir

Rencana Amir adalah campuran balas dendam, kekuasaan, juga teror yang diperhitungkan, yang tersebut dirancang untuk berusaha mencapai korbannya dan juga keluarga mereka. Sementara ia berpura-pura bernegosiasi untuk tebusan bagi putri-putri menteri, ia tiada berniat membebaskan mereka. Tindakannya mengungkap motif yang digunakan lebih tinggi jahat: menggunakangadis-gadis sebagai alat untuk melanjutkan dendam ideologis kemudian pribadinya.

Amir memanipulasi Halle, individu pelajar Amerika, agar percaya bahwa beliau akan dibebaskan jikalau ia mengirimkan sebuah amplop ke kantor polisi Taliban. Namun, amplop itu berisi sebuah bom, yang diledakkannya setelahnya tugasnya selesai. Tindakan penyalahgunaan kemudian kekerasan ini tak belaka melenyapkan musuh-musuhnya, tetapi juga mengirimkan arahan yang digunakan mengerikan tentang kemampuannya.

Bagi Badia, Amir merencanakan pernikahan paksa sebagai tindakan balas dendam simbolis juga pribadi. Dengan menikahinya serta memberikan teman-teman sekelasnya terhadap tentaranya, beliau bertujuan untuk menghukum keluarga progresif mereka itu dan juga melucuti hak mereka. Dia merasionalisasi ini dengan mengklaim bahwa beliau menginginkan anak-anak yang tersebut kuat tetapi, pada kenyataannya, mencoba untuk mempermalukan dan juga mendominasi musuh-musuhnya. Amir dengan kejam menawarkan pilihan palsu untuk Badia: menikahinya atau menghadapi kematian, dengan teman-temannya yang digunakan diperbudak. Taktik ini menggarisbawahi niatnya untuk menghancurkan semangatnya lalu menegaskan kendali.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *