DreamHub.id – JAKARTA – Demokrasi Digital , organisasi nonprofit yang mana fokus untuk melindungi kualitas demokrasi resmi diluncurkan, Hari Sabtu (7/12/2024). Tiga orang ditunjuk sebagai advisor, yakni Titi Anggraini, Meidy Fitranto, juga Emmy Samira.
Titi Anggraini orang pengajar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), dengan pengalaman penelitian lebih lanjut dari 23 tahun. Sedangkan, Meidy merupakan ketua eksekutif Nodeflux, perusahaan pionir di tempat bidang Artificial Intelligence (AI) di tempat Indonesia. Sedangkan, Emmy Samira merupakan Praktisi Dunia Pers juga Strategi Pemerintahan, yang dimaksud berpartisipasi lebih besar dari 10 tahun.
“Ketiganya mempunyai keahlian pada bidangnya masing-masing, namun miliki perhatian yang sama, teristimewa demi meningkatkan kualitas demokrasi di dalam Indonesia,” kata Pendiri Demokrasi Digital, Stela Nau dalam Dia.lo.gue, Ibukota Selatan, Hari Sabtu (7/12/2024).
Demokrasi Digital berangkat dari keresahan juga keingintahuan bagaimana teknologi mempengaruhi kualitas partisipasi umum di area habitat yang digunakan sudah ada semakin hybrid. Dia meninjau ruang online serta offline bukanlah lagi menjadi dua habitat yang digunakan berbeda, tetapi sudah ada menjadi satu realitas pada keberadaan manusia.
Dunia digital, menurut Stela, telah terjadi mempengaruhi pilihan hidup penduduk sehari-hari. Termasuk di area antaranya, di dalam bidang sosial, budaya, hingga politik. Mengacu data dalam 2024, 74% rakyat pada dunia termasuk Indonesia, tiada percaya dengan kualitas perwakilan rakyat yang digunakan merek pilih.
“Hampir tambahan dari setengah populasi warga pada 24 negara merasa tidaklah ada atau mungkin saja hanya saja satu partai urusan politik yang mana bisa saja mewakili kepentingan mereka,” tutur Stela.
Di kesempatan ini, Advisor Demokrasi Digital, Titi Anggraini menekankan bagaimana demokrasi membutuhkan adanya partisipasi terlibat warga negara pada hidup kebijakan pemerintah dan juga bernegara.
Hal itu diperlukan untuk memverifikasi agar hak-hak dasar warga negara bisa saja terpenuhi dengan baik juga prosedur kemudian norma di suatu negara hukum juga diberlakukan secara setara bagi setiap warga negara.
“Karenanya, demokrasi Indonesia menjadi sangat penting untuk terus dibincangkan khususnya di dalam era teknologi pada waktu ini. Teknologi yang digunakan berprogres amat pesat bisa jadi berkontribusi besar di meningkatkan kekuatan aktivisme warga di suatu sistem demokrasi,” ucap Titi.
Melalui pemanfaatan teknologi secara tepat, kata Titi, keterlibatan kemudian partisipasi warga dapat lebih lanjut bermakna. Pemanfaatan teknologi sanggup memfasilitasi dialog secara lebih tinggi partisipatoris lalu substansial, aksesibilitas pada informasi juga pembuatan kebijakan yang tersebut lebih lanjut inklusif, dan juga akuntabilitas tata kelola pemerintahan yang tersebut makin kuat.