PDIP Pecat Jokowi, Gibran, juga Bobby Nasution dari Partai

DreamHub.id – JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan ( PDIP ) Hasto Kristiyanto menegaskan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka hingga Bobby Nasution, tidak lagi menjadi bagian dari PDIP.

“Saya tegaskan kembali bahwa Pak Jokowi juga keluarga sudah ada tiada lagi menjadi bagian dari PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Ibukota Selatan, Rabu (4/12/2024).

Hasto menyampaikan, partai sudah pernah menilai jikalau praktik-praktik urusan politik yang tersebut dijalankan Jokowi juga keluarganya sudah ada tiada lagi sejalan dengan cita-cita partai yang dimaksud sudah diperjuangkan sejak masa Bung Karno.

“Sehingga itulah yang terjadi, kemudian kemudian kita mengawasi bagaimana ambisi kekuasaan ternyata juga tak pernah berhenti,” ujarnya.

Hasto menyampaikan keanggotaan PDIP bukanlah semata-mata pada ada atau tidaknya kartu keanggotaan saja, tetapi pada komitmennya dalam pada memulai pembangunan peradaban hidup bernegara dan juga bernegara yang tersebut baik.

“PDI Perjuangan percaya pada nilai-nilai Satyam Eva Jayate. Sehingga dia yang menahan angin akan menuai badai. Itulah yang kita yakini sebagai suatu bangsa. Karena di tempat di sejarah peradaban keempat manusia, tiada ada kekuasaan otoriter sekuat apa pun mampu bertahan, kecuali mereka-mereka akhirnya menjadi sisi-sisi gelap pada sejarah,” tuturnya.

Dalam proses yang mana dijalankan oleh PDI Perjuangan ini, Hasto meyakinkan partai tidaklah akan pernah kehilangan gagasan-gagasan ideal bahwa dari pribadi rakyat biasa bisa jadi berproses menjadi orang pemimpin.

Namun, praktik-praktik kebijakan pemerintah yang digunakan diadakan Jokowi juga keluarga tentunya harus bisa jadi menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, utamanya bagaimana menjalankan disiplin partai.

“Kemudian bagaimana rapat Kerja Nasional yang ke V, kami juga telah lama menyampaikan permintaan maaf terhadap rakyat Indonesia tentang manusia pemimpin yang mana oleh sebab itu kekuasaannya kemudian bisa jadi berubah lalu mengubahkan cita-cita yang dimaksud membentuknya,” ucapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *