
DreamHub.id – JAKARTA – Mahkamah Kehormatan Dewan ( MKD) DPR menyatakan Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP Haryanto terbukti melanggar kode etik lantaran telah dilakukan melakukan video call sex (VCS) dengan ekshibisionisme. Haryanto diberi sanksi teguran tertulis.
Sanksi itu diberikan pada sidang permusyaratan MKD yang mana dihadiri oleh Haryanto serta pimpinan juga anggota MKD DPR.
“Berdasarkan pertimbangan hukum kemudian etika, MKD memutuskan bahwa teradu Yth Haryanto Nomor Anggota A-193 Fraksi PDIP terbukti melanggar kode etik juga diberikan sanksi teguran tertulis,” kata Ketua MKD DPR Nazarudin Dek Gam yang tersebut bertindak menjadi pemimpin rapat.
Dek Gam mengatakan, tindakan itu ditetapkan pada rapat permusyawaratan MKD pada Selasa, 3 Desember 2024 yang digunakan bersifat tertutup. “Menghasilkan putusan final serta mengikat sejak tanggal dibacakan,” kata Dek Gam.
Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP Haryanto membantah telah lama melakukan video call sex (VCS) yang tersebut merebak pada sosial media (sosmed) pada beberapa waktu terakhir. Ia menegaskan, dirinya bukanlah pemeran pada potongan VCS yang ramai itu. Hal itu diungkapkan Haryanto di rapat evaluasi yang tersebut dijalankan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, dalam ruang rapat MKD DPR, Gedung Nusantara I DPR RI, Selasa (3/12/2024).
Mulanya, MKD DPR menayangkan bukti merupakan capture lalu video asusila yang mana diduga mirip dengan Haryanto. Lantas, Anggota MKD DPR Mangihut Sinaga mempertanyakan kemiripan pemeran yang digunakan ada di potongan VCS itu dengan Haryanto.
“Mirip ngga serupa Bapak? Gambar tadi Bapak telah lihat, bukanlah tiada tahu. Gambar itu mirip nggak mirip Bapak?” tanya Mangihut terhadap Haryanto.
Merespons itu, Haryanto menjawab bahwa pemeran pada video itu tak mirip dengannya. Menurutnya, manusia yang tersebut mirip dengannya ada berbagai pada dunia ini. “Nggak (mirip). Kalau saya kan nggak mirip, orang mirip kan banyak. Kan belum tentu,” terang Haryanto.