15 Februari 2025
Doku: Raksasa Fintech Indonesia Incar 450 Juta Transaksi di 2025!

DreamHub.id – JAKARTA – Target peningkatan yang dimaksud ambisius menunjukkan optimisme Doku di memperluas jangkauan pangsa kemudian memperkuat perkembangan ekonomi digital di area Indonesia dan juga Asia Tenggara.

Doku, perusahaan fintech pembayaran terkemuka di tempat Indonesia, memiliki target peningkatan hingga 450 jt operasi dalam 2025. Target ambisius ini didorong oleh pertumbuhan kegiatan bisnis yang dimaksud solid lalu komitmen Doku untuk terus berinovasi lalu memperluas jangkauan pasar. Doku berhasil membukukan lebih banyak dari 300 jt operasi hingga kuartal ketiga tahun 2024.

Co-Founder & Chief Marketing Officer Doku Himelda Renuat mengatakan, Doku berazam menjadi lebih banyak dari sekadar penyedia layanan pembayaran. Tetapi juga sebagai penggerak pembaharuan dunia usaha yang mana positif.

“Dengan pertumbuhan kuat dan juga strategi ekspansi agresif, Doku siap menjadi pemimpin di area pangsa fintech Asia Tenggara,” ungkapnya.

Per kuartal 4 tahun ini tercatat setidaknya 300.000 kegiatan bisnis telah lama bergabung pada lingkungan pembayaran Doku lalu melayani sekitar 6.000.000 pengguna layanan e-wallet Doku di tempat seluruh Indonesia.

Selain itu, Doku juga mencatatkan data ada tiga metode pembayaran terpopuler yang dimaksud digunakan para pelanggan dari partner bisnisnya, yaitu Virtual Account, pembayaran di area gerai (over the counter),dan e-wallet.

“Dari 300.000 bisnis, 50 persennya adalah perusahaan kemudian 45 persennya merupakan UMKM,” ujar Himelda.

Mendigitalkan UMKM

Himelda mengatakan, porsi UMKM yang digunakan mencapai 45 persen dari konsumen Doku menimbulkan pihaknya fokus untuk mendigitalkan UMKM. Salah satu kegiatan dia yang mana berhasil adalah Juragan Doku.

Juragan Doku merupakan aplikasi mobile lalu dashboard web yang digunakan membantu pelaku usaha mikro, kecil, serta menengah (UMKM) untuk menerima pembayaran digital dan juga mengembangkan kegiatan bisnis secara digital.

“Pekerjaan rumah kita supaya UMKM bisa jadi menggunakan layanan digital. Seringnya akibat ukuran operasi tak terlalu besar, tendensinya UMKM secara langsung transfer. Padahal, dengan digitalisasi transaksi, dia mampu menganalisa tren penjualan,” ungkapnya.

Saat ini operasi UMKM sendiri masih kecil, semata-mata 3 persen dari total ukuran kegiatan pada Doku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *