DreamHub.id – Jakarta – Mantan vokalis Soegi Bornean, Fanny Soegiarto atau Fanny Soegi mengungkapkan nama aslinya sempat dipermasalahkan ketika hendak pergi dari dari grup band tersebut. Fanny bahkan mengaku berurusan dengan pihak yang digunakan mengatur hak berhadapan dengan kekayaan intelektual atau HAKI ketika ingin memakai namanya sendiri untuk karier solonya.
“Aku masih inget banget ketika aku mau mengundurkan diri dari dari Band itu juga dihadapkan orang-orang HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni ‘Soegi’ kalau aku meninggalkan dengan entitas yang baru. Ada rekamannya lagi,” tulis Fanny di tempat Twitter/X pada Ahad, 8 September 2024.
Tak sampai dalam situ, Fanny juga menyindir pemakaian namanya yang tersebut sampai pada waktu ini masih digunakan oleh Soegi Bornean. “Justru sekarang kalian yang tersebut masih nge-Band juga banting nilai jarak jauh pada bawahku juga masih pakai namaku. Aku masih baik, masih aku diemin,” tulis Fanny.
Asal Usul Nama Soegi Bornean
Terkenal dengan lagu ‘Asmalibrasi’, Soegi Bornean merupakan gabungan dari nama belakang Fanny yaitu “Soegiarto” lalu “Bornean” yang dimaksud melambangkan Kalimantan, kampung halaman Fanny. Nama Soegi Bornean sanggup dikatakan sangat melekat dengan Fanny, namun pada akhirnya ia mengumumkan mundur dari sebagai vokalis dari band yang dimaksud pada 1 Maret 2024 juga sekarang beralih menjadi solois.
“Sebelum menjadi Band, projek awalnya itu aku soloist. Tapi aku belum berkenan untuk solo, akhirnya jadilah nama itu,” tulis Fanny Soegi ketika membalas netizen. “Sekarang pun, aku, mas bagas lalu mas damar, kami masih pada bentuk grup band sekalipun pakai nama Fanny Soegi.”
Soegi Bornean. Dok.Soegi Bornean
Fanny Soegi Tetap Harus Menunjukkan di area Masa Duka
Kekesalan Fanny Soegi terhadap mantan band-nya itu juga terjadi ketika ia baru cuma kehilangan ibunda tercintanya. Fanny masih ingat dengan momen ketika dirinya diharuskan tetap saja manggung dengan ucapan yang digunakan menyakitkan ketika peringatan keras 7 hari ibunya meninggal.
“Rasanya sakit hati banget juga harus kehilangan Ibuk pada waktu yang tersebut bersamaan. Pernah ada di area satu titik aku mau mengakhiri hidup lantaran betul-betul sendirian, tanpa Bapak lalu Ibuk. Perlakuan kalian nggak akan aku lupakan se-umur hidup. Kalian laki-laki patriarki, korup, betah isin,” tulis Fanny.
Saat masih tergabung di Soegi Bornean sejak 2019, Fanny memang sebenarnya merupakan satu-satunya anggota perempuan di grup band tersebut. Fanny memberanikan diri untuk mengungkapkan apa yang dimaksud sebenarnya dialaminya selama menjadi vokalis Soegi Bornean. “Sekarang aku nggak takut ancaman, aku perempuan, aku berpegang teguh keadilan,” tulisnya.
Fanny Soegi Sekarang dalam Bawah Naungan Vindes
Fanny juga sekaligus mengungkapkan bahwa pencipta lagu ‘Asmalibrasi’ belum mendapatkan royalti yang dimaksud pantas. “Bayangin aja, lagu Asma ini yang mana kalian denger di area mana-mana, penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya. Nominal dari royalti lagu ini nggak main-main, setengah Milyar lebih lanjut ada, tapi justru orang-orang yang dimaksud nggak punya hak dapat paling banyak dan juga nggak transparan,” tulis Fanny.
Setelah hengkang dari Soegi Bornean, Fanny sekarang telah derada di dalam lingkungan yang digunakan sangat jauh tambahan baik. Fanny sekarang ini berada di tempat bawah naungan Vindes milik Vincent Rompies and Deddy Mahendra Desta, untuk kariernya sebagai penyanyi solo. “Di titik terendahku, waktu aku betul-betul berserah sebanding Allah. Tiba-tiba @oomleo telfon untuk bergabung di dalam @vindestwitt sebagai musisi perempuan pertama di area sana. Sekarang aku dan juga teman-teman pada bawah naungan @vincentrompies dan juga mas betty. Sayang banget sebanding kalian,” tulis Fanny.