Jalan Cak Lontong, Komedian yang tersebut yang dimaksud Jadi Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno

DreamHub.id – Jakarta – Cak Lontong atau nama lengkapnya Lies Hartono adalah komedian ternama Tanah Air yang dimaksud terpilin jadi Ketua Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno untuk membantu calon (paslon) demi terpilih menjadi Gubernur lalu Wakil Gubernur di Pilgub DKI Jakarta mendatang.

Pramono Anung menyatakan untuk wartawan yang dikutipkan dari Antara bahwa Ketua Tim Pemenangannya ialah Cak Lontong. “Seperti kami katakan sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan pasti dalam luar dugaan semua, yaitu Cak Lontong,” kata Pramono Anung.

Pramono mengungkapkan hal yang disebutkan pada pada pertemuannya dengan mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso atau disapa Bang Yos pada kediamannya pada Bekasi, Jawa Barat. Pramono pun menyatakan bahwa sosok Cak Lontong merupakan seniman komedian yang digunakan bisa jadi mengakibatkan kegembiraan dalam sedang riuhnya urusan politik tanah air. Terlebih, komedian yang disebutkan telah terjadi terlibat di dunia kebijakan pemerintah sejak 2014, termausk terlibat pada kampanye Jokowi-Jusuf Kalla.

Komedian Cak Lontong terkenal pada Indonesia dengan gaya lucunya. Sebelum terjun di dunia politik, dirinya dikenal sebagai pribadi komedian yang digunakan dikenal dengan gaya humornya yang dimaksud nyeleneh. Cak Lontong adalah lulusan teknik. Dirinya mengaku sempat takut untuk masuk ke dunia hiburan yang dimaksud profesional. Dikutip dari Tempo.co Cak Lontong memang benar pernah berpartisipasi menjadi pelawak ketika dirinya masih menjadi pelajar semester 5-6. Namun, ketika di area dunia hiburan profesional, hal yang dimaksud terpencil lebih besar sulit.

Dibalik kesuksesan dirinya menjadi komedian pada Indonesia, Cak Lontong mengaku sangat sulit memulai karier di tempat dunia hiburan dulu. “Berkarier di dalam profesi saya ini tidak ada mudah,” ucapnya pada acara bincang-bincang bersatu Handry Satriago bertajuk Bed Time Stories feat Cak Lontong pada 19 Mei 2020 lalu.

Cak Lontong menatakan bahwa pasca lulus kuliah, dirinya sempat bekerja kantoran. “Kan tidak ada enak sejenis orang tua dikarenakan sudah disekolahin (sampai jadi insinyur). Tapi saya merasa hidup saya tidaklah dalam situ,” kata Cak Lontong.

Menurutnya, beralih profesi sangatlah berat dilakukannya. Alasannya, dirinya sudah ada hidup berkeluarga, sebagai kepala keluarga, ia pun harus memikirkan bagaimana pemasukan untuk keluarga. Cak Lontong pun mengungkapkan pada waktu itu, dirinya harus pergi dari dari zona nyamannya dan juga memulai segalanya dari 0.

“Masa itu sangat berat. Apalagi media ketika itu belum ada sebanyak ini,” imbuhnya.

Terjun di dunia hiburan, tujuan utamanya adalah masuk televisi. Menurut pemilik bernama asli Lies Hartono ini, tampil di tempat televisi akan mengembangkan kariernya di tempat dunia hiburan hingga menjadi sukses. Dirinya pun kemudian mengontak berbagai kenalannya yang dimaksud bekerja pada dunia televisi sambil menghimpun teman-teman kuliahnya yang juga pernah jadi pelawak.

Lalu, Cak Lontong mengungkapkan dirinya merasa sangat kegirangan ketika diajak bertemu dengan orang televisi. “Saya pikir ini kesempatan bagus. Jadi dulu itu momen paling menyenangkan itu diajak ketemu sejenis orang televisi,” tuturnya.

Dalam pertemuan tersebut, merek berdiskusi tentang konsep acara. Bahkan, mereka pun telah lama menyebabkan dummy. Ide segar yang disebutkan dijanjikan untuk dipresentasikan ke pihak manajemen televisi. “Saya itu dulu sentralnya. Saya yang berhak menentukan orang-orang yang digunakan mampu bekerja serupa dengan saya,” kata Cak Lontong.

Dirinya bahkan mengungkapkan bahwa sudah ada menciptakan naskah dan juga melakukan negosiasi juga telah setuju tentang berbagai hal. Namun, Cak Lontong menambahkan bahwa berdasarkan hasil diskusi tersebut, mereka harus menunda syuting awal juga pelaksanannya lantaran ada tayangan Thomas – Uber Cup.

Setelahnya, hingga suatu hari Cak Lontong mengamati penawaran proyek yang tersebut sempat didiskusikannya di sebuah iklan televisi. Dirinya pun merasa heran bagaiamna mampu acara yang disebutkan telah lama miliki promosinya pada televisi padahal belum ada kontrak. Syuting awal pun masih tertunda dan juga belum terlaksana pada waktu itu. 

“Ternyata saya ditinggal. Saya bersyukur cuma lalu jadikan amal jariyah,” tuturnya. Cak Lontong pun menambahkan bahwa ia tiada menyangka proyek yang dimaksud diambil orang lalu merek tidaklah meminta Cak Lontong untuk bergabung serta.

Melalui kejadian tersebut, Cak Lontong pun mengubah strategi di meniti kariernya di area dunia hiburan. Setelah merenung beberapa saat, dirinya sadar bahwa ia bukanlah siapa-siapa. Sebaliknya, televisi biasnaya tambahan memerlukan orang yang telah miliki nama oleh sebab itu mudah dipromosikan ke masyarakat. Dalam meningkatkan kapasitas diri, Cak Lontong pun menyebabkan ciri-ciri dirinya.

Ia pun berharap ketika mempunyai ciri khas tersendiri, orang akan setiap saat mengingatkan dikarenakan memiliki karakter yang tersebut unik.

Alhasil, ciri khas Cak Lontong mudah diingat oleh orang. Sekitar tiga tahun setelahnya kejadian mengecewakan tersbeut, ada orang pencari bakat dari rumah produksi menghubunginya. Mereka percaya karakter Cak Lontong pas mengisi peran di tempat sinetron yang sedang digarapnya. “Bahkan karakter saya ya jadi diri sendiri. Itu titik balik yang menyebabkan saya berhasil,” tutupnya.

MITRA TARIGAN I ANTARANEWS
Pilihan editor: Alasan Pramono Anung Pilih Cak Lontong Jadi Ketua Tim Pemenangannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *