Dokumenter Suzzanna: The Queen of Black Magic akan Tayang di Sitges Film Festival 2024

DreamHub.id – JakartaFilm dokumenter Suzzanna: The Queen of Black Magic akan tayang di dalam Sitges Film Festival ke-57, Spanyol pada Sabtu, 12 Oktober 2024 mendatang. Film arahan sutradara David Gregory selama Amerika Serikat ini akan mengungkap perjalanan hidup lalu karier dari ikon film horor Indonesia, Suzzanna Martha Frederika van Osch atau yang dimaksud tambahan dikenal sebagai Suzzanna.

Film dokumenter ini menampilkan rekaman wawancara dari sebagian tokoh, termasuk keluarga seperti Clift Sangra (suami) serta Kiki Maria (putri), penata make-up Dindin Syamsudin, produser legendaris Gope Samtani juga Ram Soraya dan juga Shanker, sutradara Joko Anwar, hingga kritikus film Hikmat Darmawan dan juga akademisi film seperti Quirine van Heeren dan juga Thomas Barker.

Suzzanna: The Queen of Black Magic diproduksi oleh Severin Films, perusahaan yang mana didirikan oleh David Gregory, Carl Daft, juga John Cregan yang dimaksud berbasis di tempat Los Angeles. Proyek film dokumenter ini juga melibatkan kru dari Indonesia, termasuk di dalam Jakarta, Yogyakarta, kemudian Magelang. Ekky Imanjaya bertindak sebagai co-produser film Suzzanna: The Queen of Black Magic.

Selain Sitges Film Festival 2024, Suzzanna: The Queen of Black Magic juga telah lama diinformasikan akan tayang pada Phantasmagoria Horror Film Festival dalam Inggris pada 13 Oktober 2024. “Sitges sudah ada terima, juga diterima juga dalam Phantasmagoria pada Inggris, berbarengan 12 lalu 13 Oktober 2024,” kata Ekky Imanjaya ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 6 September 2024.

Suzzanna: The Queen of Black Magic Meraih kemenangan di tempat Hallucinea Film Festival

Produser kemudian sutradara berupaya supaya film Suzzanna: The Queen of Black Magic bisa menjadi bagian dari berbagai festival film, baik nasional hingga internasional. Melalui FilmFreeway, target utama merekan sebenarnya adalah penayangan perdana di tempat Sitges Film Festival 2024, salah satu festival film horor juga fantasi terbesar juga tertua di area dunia.

Namun sebelum itu, rupanya Suzzanna: The Queen of Black Magic sudah ada berhasil meraih kemenangan penghargaan Best Documentary Feature Film di Hallucinea Film Festival dalam Paris. Kejayaan yang dimaksud di tempat luar dugaan dia lalu sekaligus menjadi penghargaan pertama yang dimaksud diraih oleh Suzzanna: The Queen of Black Magic.

“Tiba-tiba dapat pengumuman, yang mana kita tunggu-tunggu sebenarnya Sitges, tapi kami anggap ini bonus, alhamdulillah diakui oleh Hallucinea Film Festival,” kata Ekky.

Suzzanna: The Queen of Black Magic Masih akan Terus Keliling Dunia

Sejauh ini Suzzanna: The Queen of Black Magic telah dikonfirmasi tayang dalam tiga festival film internasional, yaitu Hallucinea Film Festival, Sitges Film Festival, kemudian Phantasmagoria Horror Film Festival. Tidak belaka sampai di tempat situ, Suzzanna: The Queen of Black Magic masih akan terus melanjutkan perjalanannya keliling dunia dengan tayang dalam berbagai film festival. “Film ini penting dikarenakan yang bikin orang asing, yang tersebut ia bingung kenapa Suzzanna enggak mendunia,” kata Ekky.

Menurut Ekky, penggemar Suzzanna di tempat luar negeri sangatlah banyak. Film-filmnya pada era 80-an yang dimaksud diedarkan kembali pada lingkungan ekonomi luar negeri sangat laku keras. “Sudah saatnya Suzzanna menjadi bagian dari horor dunia, Suzzanna layak. Jadi diedarkan dalam luar negeri. Kita patut bangga Suzzanna diakui oleh dunia,” katanya.

Untuk ketika ini film Suzzanna: The Queen of Black Magic bisa jadi disaksikan dengan membeli DVD boxset All The Haunts Be Ours: A Compendium Of Folk Horror Vol. 2. Boxset yang disebutkan terdiri dari 24 film horor yang mewakili 18 negara. Trailer Suzzanna: The Queen of Black Magic sudah tayang pada kanal YouTube Severin Films / Intervision Picture Corp.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *