DreamHub.id – Jakarta – Penyanyi legendaris jika Amerika Serikat, Mariah Carey berduka menghadapi kehilangan yang mana menimpa keluarganya. Sang ibu, Patricia, kemudian saudara perempuannya, Alison, berpulang pada akhir pekan lalu. Kepastian kabar duka ini sudah pernah dikonfirmasi oleh perwakilan Carey untuk Variety, media hiburan terkemuka di tempat Amerika Serikat.
Melalui konfirmasi yang mana dibagikan untuk Variety, pelantun ’Emotions’ itu menyampaikan kesedihannya, “Hati saya hancur oleh sebab itu kehilangan ibu saya pada akhir pekan lalu. Tragisnya, di kejadian yang tersebut sama, saya juga kehilangan saudara perempuan saya pada hari yang sama.”
Mariah kemudian menambahkan bahwa dirinya merasa diberkati dikarenakan dapat menghabiskan minggu terakhir sama-sama ibunya sebelum kepergiannya. Namun hingga ketika ini, pemicu kemudian tanggal pasti kematian Patricia dan juga Alison belum diungkapkan untuk publik. “Saya menghargai cinta, dukungan, dan juga penghormatan semua orang terhadap privasi saya dalam masa yang mana sulit ini,” ujarnya.
Hubungan Rumit Mariah Carey dengan Sang Ibu
Patricia, ibu Mariah Carey, merupakan individu penyanyi opera yang mana dilatih di tempat Juilliard, sebuah institusi musik ternama di dalam Amerika Serikat. Selain sebagai penyanyi, Patricia juga dikenal sebagai pembimbing vokal. Ia menikah dengan Alfred Roy Carey, ayah dari Mariah juga kedua saudaranya, Alison kemudian Morgan. Namun, pernikahan yang dimaksud berakhir pada waktu Mariah baru berusia tiga tahun.
Selama bertahun-tahun, hubungan Mariah dengan ibunya tak setiap saat berjalan mulus. Dalam memoarnya yang mana diterbitkan pada 2020, berjudul The Meaning of Mariah Carey, sang penyanyi pemenang Grammy ini secara terbuka mengkaji lika-liku hubungannya dengan sang ibu.
“Seperti berbagai aspek pada hidup saya, perjalanan saya dengan ibu penuh dengan kontradiksi kemudian realitas yang dimaksud saling bertentangan. Hubungan kami tidak hanya saja hitam-putih—melainkan spektrum emosi yang digunakan luas,” tulis Mariah pada buku tersebut.
Mariah juga mengakui bahwa hubungan dengan ibunya adalah campuran kompleks antara kebanggaan, rasa sakit, rasa malu, syukur, kecemburuan, kekaguman, serta kekecewaan. Namun, di memoarnya, ia menulis, “Dan untuk Pat, ibuku, yang digunakan melalui semua ini, aku percaya bahwa beliau telah lama melakukan yang terbaik yang digunakan mampu beliau lakukan. Aku akan mencintaimu sebaik yang tersebut aku bisa, selalu.”
Melansir dari People, pada 2010, Mariah serta Patricia sempat tampil bersatu pada acara spesial Natal di dalam ABC, Mariah Carey: Merry Christmas to You saat dia berduet menyanyikan ‘O Come All Ye Faithful/Hallelujah Chorus’.
Hubungan yang mana Kurang Akrab dengan Saudara Perempuan
Tidak belaka dengan ibunya, hubungan Mariah dengan Alison, saudara perempuannya, juga penuh konflik. Dalam wawancara dengan Oprah Winfrey pada Apple TV+, Mariah bahkan menyampaikan Alison sebagai individu yang “bermasalah” juga “penuh trauma”. Mariah menjelaskan bahwa untuk kesehatannya, baik secara emosional maupun fisik, lebih tinggi aman baginya untuk tak memiliki kontak dengan Alison ataupun saudaranya yang lain, Morgan.
Kemudian pada memoarnya, Mariah mengungkapkan bahwa pengalaman masa kecilnya sangat mempengaruhi dirinya hingga ketika ini. Ia menceritakan kejadian traumatis ketika ia berusia 12 tahun, ketika Alison memberikan valium, menawarkannya kokain, serta bahkan menyebabkan luka bakar tingkat tiga pada tubuhnya. “Mungkin itulah alasan mengapa saya merasa ‘selalu berusia 12 tahun,'” tulis mantan istri Nick Cannon.
Kehilangan ibu kemudian saudara perempuannya secara bersamaan merupakan pukulan berat bagi diva kelahiran 1969 itu. Di berada dalam kesedihan ini, Mariah memohon agar semua pihak menghormati privasinya. Meski hubungannya dengan sang ibu lalu saudara perempuannya dipenuhi oleh kepahitan, rasa cinta serta kenangan yang mereka bagikan masih menjadi bagian dari perjalanan hidupnya.
VARIETY | PEOPLE
