Pendahuluan: Pengaruh Kebudayaan Dongson di indonesia
Dreamhub.id – Artikel kali ini mimin akan membahas tentang Pengaruh Kebudayaan Dongson di indonesia. Indonesia, negara yang sangat dipengaruhi oleh kekayaan warisan budaya, memiliki rahasia luas yang sangat terkenal. Meskipun Dongson lahir di Vietnam modern, pengamatan dan tulisannya mencerminkan masa hidup mereka. Antara candu dan sutra, antara penuh kesakralan dan kehadirannya, mereka menggambarkan dunia luar dan menciptakan kehidupan baru bagi kita masing-masing.​​​​​ Namun, sebuah perjalanan mengungkap rasa duka yang berasal dari masa lalu yang tercermin dalam banyak hal di masa kini.​​​
Akar agama ini berawal dari perkembangan agama Austronesia. Penemuan ini sama dengan penemuan yang menghubungkan Austronesia dengan budaya Hallstatt yang saat ini tengah masyarakat mempertanyakan keberadaannya.​​​
Kebudayaan Dongson di Tiongkok
Pengaruh Tiongkok yang berkembang pesat juga mempengaruhi Kebudayaan Dongson terlebih lagi adanya penjajahan Tiongkok yang mulai turun ke perbatasan-perbatasan Tonkin. Hal ini terlihat dari cara Dongson menunjukkan cara membengkokkan kekuasaan kerajaan Tiongkok pada masa Dinasti Pendekar. Itu adalah bagian utama dari Dongson​​ dari silsilah keluarga Dongson yang tumbuh hingga invasi Dinasti Han, yang memulainya di Tonkin pada tahun 111 SM. Meski begitu dari, Dinasti Dongson kemudian mengubah sejarah Indochina secara keseluruhan, khususnya Dinasti Cham.
Kebudayaan Dongson di Asia Tenggara
kebudayaan keluarga Dongson merupakan sumber informasi tentang kebudayaan keluarga Perunggu yang hidup di Asia Tenggara.​​​​ Nama Dongson berasal dari nama sebuah desa di Song Hong, Vietnam. Dong Son adalah nama tempat penelitian Kebudayaan siswa yang terletak di Lembah Song Hong, Vietnam. Budaya ini mulai di Indochina selama masa transisi antara Mesolitik dan Neolitik. Pada akhirnya, warisan ini menyebar ke wilayah Nusantara dan mengenalnya dengan sebutan warisan perunggu. Rumah asli Dongson yang orang Deutro Malaysia atau Melayu Muda bangun dan memindahkannya dari Malaysia ke Indonesia dalam kurun waktu 500 hingga 300 tahun.​​​ Sebagian besar darinya ​garis pantainya terdiri dari laut yang memisahkan Vietnam, Malaysia, Sumatra, dan Nusantara.
Pengaruh ​kebudayaan Dongson
Perubahan pada Dongson ​kebudayaan Banyak ​​pengaruh budaya Perunggu yang berkembang di Indonesia mulai dari budaya Perunggu di Dongson, Indocina, dan Asia Tenggara. Daerah Salah satu seperti Dongson yang memanfaatkan ide-ide adalah pembuatan benda-benda dari logam yang ukurannya sangat besar. Hasilnya, banyak membuat batangan logam, antara lain nekara, bejana, ara, kapak corong, dan hasil manik-manik. Semuanya terbuat dari perunggu. Di Indonesia, paus Paus Ditemukan di Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, Sumbawa ditemukan​Rote, Kei, dan Selayar. Di kebudayaan Dongson, sistem peradaban pada pertanian dan peternakan yang handal sukses.
Pengaruh kebudayaan Donson Terhadap Tradisi
Berkat tradisi ini, mereka mampu mengolah berbagai jenis kulit, seperti padi, kerbai, hasil dan babi. Selain itu bangunan ini juga terkenal sebagai bangunan yang orang gunakan untuk membangun tembok keliling Tiongkok dengan busur panjang. Ini juga mengenal ilmu pengetahuan, salah satunya adalah sistem astronomi yang membuat perahu handal dalam berlayar. Selain itu juga menjadi titik penjualan utama di Indonesia.​​ Dalam hal datang kepercayaan, animisme dan dinamisme adalah sistem kepercayaan yang mereka gunakan. Sekarang ada banyak barang nekara yang menjadi sarana pemujaan terhadap roh leluhur karena ada di sekitar makam.
Penutup: Pengaruh Kebudayaan Dongson di indonesia
Pengaruh Kebudayaan Dongson telah mempengaruhi banyak aspek masyarakat Indonesia, termasuk ilmu pengetahuan, teknologi, dan kepercayaan. Penemuan yang arkeologi buat di banyak wilayah di Indonesia Daerah unik ​merupakan sumber pengetahuan agama yang unik. Penyimpangan agama akibat akulturasi Dongson dengan agama lokal merupakan kebiasaan yang sangat nyata dan patut disesalkan di kalangan Bangsa Indonesia. Memahami warisan Dongson mencakup memahami identitas dan bahasa bangsa, serta menghargai pentingnya individualisme dan individualitas dalam menghadapi kesulitan.​​​​
Membawa​​​ warisan ini terungkap, kami sadar akan ada serangan fajar​​​​akan membawa perayaan Dongson ke negeri kita. Ini adalah pengingat bahwa dalam setiap babak kehidupan, kita terhubung melalui momen-momen setiap bab tampaknya tidak penting namun penting. Oleh karna itu, di fase keragaman, kita unjuk kekuatan bersama kekuatan di dalam dalam mengenali dan memahami simbol-simbol dunia yang mendefinisikan siapa diri kita.